Do not worry over things that may never happen, and even if they happen, worry will not help. Do count your blessings before you count cares
["Janganlah merisaukan apa yang mungkin tidak akan pernah terjadi, dan kalaupun itu terjadi, kekuatiran anda tidak akan dapat menolong mengatasinya. Hitunglah berkat-berkat anda sebelum menghitung beban-beban dan kerisauan anda."]
Far-reaching things are the therapeutic benefits of spiritual thinking. You become as you habitually think. Resentment, hatred, spite, envy, and vengeance pack radioactive fall-out that gnaws at your vitals. They are self-consuming
["Berpikir secara rohani merupakan suatu obat penawar yang sangat jauh jengkauan manfaatnya. Kekesalan, kebencian, dengki, cemburu, dan dendam membentuk taburan radio aktif yang menggerogoti alat-alat yang vital dalam tubuh anda."]
Sow the seeds of love, friendship, empathy, and helpfulness. These hardy seeds take root in the crustiest ground.
["Taburlah benih kasih, persahabatan, perasaan empatik, dan suka menolong. Benih-benih yang gigih ini dapat berakar dalam tanah yang paling keras pun."]
Laugh at yourself now and then. He who can laugh at himself is less apt to be at war with himself. Laugh at yourself, even if you don't feel like laughin.
["Tertawakanlah diri anda sendiri sekali-sekali. Dia yang dapat menertawakan dirinya sendiri akan lebih kurang kemungkinan untuk berperang melawan dirinya sendiri. Tertawakanlah diri anda sendiri walaupun anda tidak merasa ingin tertawa sama sekali."]
Do not expect someone else to open the door to happiness for you. You must do it yourself. You alone have the key. Turn it.
["Janganlah mengharapkan orang lain membukakan pintu kebahagiaan dan sukacita bagi anda. Anda harus melakukannya sendiri. Hanya anda yang mempunyai kuncinya. Pergunakanlah kunci itu."]
The Sweet Words
Label:
Kata Mutiara,
Moral
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar